About


Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik disini

ASEAN

Myanmar






Nama : Pyidaungzu Myanma Naingngandaw
Ibu kota: Naypyidaw
Luas wilayah : 678,500 km2
Jumlah penduduk : 51.000.000
Kepadatan : 63/km2
Agama : Mayoritas Buddha (85%), selebihnya Islam, Kristen, Hindu, dan Animisme
Suku bangsa : melayu kendah, rohingya, shan, zomi
Mata uang : kyat
Bahasa : bahasa myanmar/burma
Lagu kebangsaan : Kaba Ma Kyei
Kemerdekaan : Dari Britania Raya, 4 januari 1948

Potensi alam: Myanmar memiliki bentang alam yang bervariatif dari dataran rendah sampai pegunungan. Banyaknya sungai-sungai besar dan gunung api menyebabkan kondisi tanahnya sangat subur. Hal tersebut sangat menunjang bagi kegiatan agraris seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

Pariwisata : Sektor pariwisata yang ditawarkan negeri ini berupa bangunan bersejarah, festival keagamaan, dan banyak kesenian tradisional.

Perdagangan : Myanmar kaya akan hasil-hasil alam, pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Oleh karena itu, industri yang berkembang merupakan industri pengolahan hasil alam. Berbagai jenis industri di Myanmar adalah industri pertambangan (timbal, seng, emas, perak, permata, minyak bumi, dan tungsten), industri pengolahan ikan, pemotongan kayu, semen, tekstil, dan berbagai barang kerajinan.
Malaysia







Nama : Malaysia
Ibu kota: kuala Lumpur Putra Jaya
Luas wilayah : 329.847 km2
Jumlah penduduk : 27730000
Kepadatan : 845/km2
Agama :  Mayoritas Islam (60%), Buddha, Kristen, Hindu, Tionghoa
Suku bangsa : Melayu
Mata uang : Ringgit malaysia
Bahasa : melayu, english, mandarin, Tamil
Lagu kebangsaan : Negaraku
Kemerdekaan : dari britania Raya 31 agustus 1957

Potensi alam: Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Pariwisata : pariwisata di Malaysia kebanyakan berada di alam, seperti gunung, sungai, pantai, pulau dll.

Perdagangan : Kegiatan perdagangan di Tanah Melayu merupakan lanjutan daripada kegiatan perlombongan memandangkan bahan-bahan perdagangan itu sendiri lebih berasaskan kepada bahan-bahan mentah. Walau bagaimanapun, terdapat juga bahan-bahan dagangan yang berorientasikan kepada hasil-hasil pertanian. Dalam soal perkembangan perdagangan, beberapa aspek yang berkaitan seperti sistem pengangkutan, perkapalan dan sebagainya telah dibincangkan. Dalam tahun 1879, pendapatan cukai terhadap perlombongan bijih timah dari Perak dan Selangor masing-masing berjumlah $281823 dan $107558. Dalam tahun 1895, eksport bijih timah mencapai paras 127714498 (89% daripada nilai jumlah eksport Negeri-negeri Melayu Bersekutu) bagi negeri Perak dan Selangor. Hasil yang banyak membolehkan British menjalankan rancangan pembinaan jalan keretapi dan sebagainya. Pembinaan infrastruktur ini membolehkan bijih timah dieksport dengan mudah. Tetapi pengeluaran bijih timah yang banyak menyebabkan lebihan penawaran di pasaran dunia. Dengan itu, harga bijih timah telah menyusut dari 99.7 pound setan (1870-an) kepada 96.7 pound setan (1880-an). Beberapa langkah telah diambil oleh British untuk menyekat dan mengawal pengeluaran bijih timah agar harganya tidak turun. Selain bijih timah, lada hitam, rempah, gambir dan tebu juga merupakan barang dagangan yang penting. Kegiatan penanaman tumbuhan ini dapat dilihat di Johor dimana orang Cina yang berhijrah dari Singapura mengusahakan penanaman gambir; di Pulau Pinang dan Perak usaha penanaman tebu dijalankan oleh orang Eropah.
Bermula, abad ke-20, getah pula menjadi tanaman eksport atau hasil dagangan yang penting kerana ia sangat menguntungkan. Perkembangannya berhubung rapat dengan sistem pengangkutan, sebab itulah banyak kemudahan infrastruktur dibina. Perkembangan yang pesat dalam penanaman getah telah menambahkan lagi hasil perdagangan Tanah Melayu. Antara tahun 1906-1929, purata keluasan penanaman getah di Tanah Melayu telah meningkat dari 129809 hektar kepada 2971000 hektar dan eksport getah telah bertambah dari 6500 tan dalam tahun 1910 kepada 456000 tan pada tahun 1929. Harga getah juga meningkat daripada 1s3d sepaun kepada 2s6d sepaun antara tahun 1830-1900. Harganya terus menaik sehingga 8s9d sepaun pada tahun 1910. Walau bagaimanapun, pengeluaran yang tidak terkawal menyebabkan kelebihan penawaran dan harga getah telah merosot daripada 8s9d (1910) kepada 1s10d sepaun (1920-an). Fenomena ini menyebabkan British mengambil langkah untuk menyusun semula program perusahaan getah dan beberapa pendekatan telah dibuat seperti Rancangan Sekatan Stevenson (1922-1928). Sejak 1917, kelapa sawit telah ditanam secara komersil di Selangor. Akibat kemelesetan harga getah, kawasan penanaman kelapa sawit telah meningkat dari 4900 hektar (1926) kepada 25777 hektar (1933). Hasil kelapa sawit seterusnya menjadi bahan dagangan yang penting di Tanah Melayu.





Thailand




Nama : Kerajaan Thai
Ibu kota: Bangkok
Luas wilayah : 514000 km2
Jumlah penduduk : 64.700.000
Kepadatan : 126/km2
Agama : mayoritas Buddha Theravada (90%),Islam, Kristen, Hindu, Sikh
Suku bangsa :  Mayoritas Thai, Lao, Melayu, Cina, Mon, dan Khmer
Mata uang : Bath
Bahasa : Thai
Lagu kebangsaan/kerajaan :  Phleng Chat Thai / Phleng Sansoen Phra Barami
Kemerdekaan : (tidak mengalami penjajahan)
Potensi alam: Memiliki variasi bentang alam yang seragam.  Wilayahnya relatif subur karena banyak terdapat gunung api dan lembah-lembah sungai.  Kaya akan hasil pertanian, perkebunan, dan hasil-hasil hutan, seperti padi, jagung, tebu, umbi-umbian, buah-buahan tropis, karet, cengkih, kopra, dan berbagai jenis kayu (terutama kayu jati dan kayu besi). Memiliki potensi peternakan yang besar, terutama ternak babi dan kerbau. Memiliki pantai yang indah dan perairan di kawasan teluk yang tenang.
Pariwisata : Pemerintah Thailand menggabungkan konsep wisata alam dan wisata budaya. Salah satu objek wisata alam yang terkenal adalah Pantai Pattaya di Teluk Siam dan panorama indah pegunungan di Chiang Mai (Pegunungan Utara). Wisata budaya berupa bangunan-bangunan sejarah atau tarian khas Thailand.
Wisata budaya dapat juga dilakukan dengan cara berkeliling kota Bangkok atau kota-kotabesar lainnya.

Perdagangan : Komoditas ekspor Thailand terdiri atas hasil pertanian dan industri. Berbagai barang komoditas ekspor Thailand, yaitu beras, tepung tapioka, karet, kayu, berbagai jenis ikan laut, tembaga, dan timah. Saat ini, Thailand mulai mengekspor hasil industri elektronik dan otomotif.

Singapura



Nama : Republik Singapura
Ibu kota: Singapore
Luas wilayah : 710,2 km2
Jumlah penduduk : 5.076.700
Kepadatan : 7.022/km2
Agama : Mayoritas Buddha (43%), Islam, Tanpa Agama, Kristen, Taoisme, Hindu
Suku bangsa : Bangsa Melayu, Melayu Kedah, Suku Melayu
Mata uang : Dolar Singapura
Bahasa : Inggris (utama), Melayu (nasional), Cina Mandarin, Tamil
Lagu kebangsaan : Majulah Singapura
Kemerdekaan : Merdeka 31 agustus 1963, berpisah dari malaysia 9 Agustus 1965
Potensi alam: Hanya buah-buahan dan anggrek dan tambang yang kurang berarti
Pariwisata : Singapura mempromosikan dirinya sebagai hub pariwisata kesehatan, Makanan juga dimanfaatkan sebagai atraksi pengunjung pada Singapore Food Festival yang diadakan setiap Juli untuk merayakan masakan Singapura
Perdagangan : Kegiatan komersial yang bermanfaat bagi Singapura merupakan jenis perdagangan yang memberi manfaat pada pedagang dengan keuntungan mengimpor dan mengekspor barang tanpa harus membayar bea impor, biasanya pada margin keuntungan. Keuntungan dari perdagangan yang dilakukan dapat dicapai karena kondisi perdagangan dan kepentinngan perdagangan. Misalnya permintaan dari rempah-rempah di Eropa digabungkan dengan akar perdagangan yang kuat Singapura membuatnya sebagai pos perdagangan penting. Singapura membuat keuntungan dengan melabel barang dengan lebih tinggi dari harga pasar yang dianggap lebih besar dari harga aslinya. Di Singapura Kontemporer bentuk perdagangan ini dan membuat keuntungan telah digantikan oleh bea cukai daerah yang mengadakan pungutan pajak pada berbagai macam barang.





Filipina



Nama : Filipina
Ibu kota: Manila
Luas wilayah : 300.000 km2
Jumlah penduduk : 86.000.000
Kepadatan : 276/km‑2
Agama : Mayoritas Katolik (80%) , Protestan, Islam, Buddha, Atheis
Suku bangsa : Orang Lanun, Mestizo
Mata uang : Peso Filipina
Bahasa : Tagalog, Inggris
Lagu kebangsaan : Lupang Hinirang
Kemerdekaan : 12 Juni 1898
Potensi alam: Filipina mempunyai sumber daya alam yang melimpah , khususnya sumber daya panas bawah tanah. Sumber daya air Filipina juga melimpah. Luas hutannya mencapai 15,85 juta hektar, dengan tingkat lingkupnya mencapai 53%. Padi dan jagung adalah tanaman utama bahan pangan Filipina. Kelapa, tebu, rami Manila dan tembakau adalah empat tanaman ekonomi utama Filipina. Pariwisata adalah salah satu sumber penting pendapatan devisa Filipina.
Pariwisata : Danau dan bangunan bersejarah
Perdagangan : Rempah






Kamboja




Nama : Kamboja
Ibu kota: Phnom Penh
Luas wilayah : 181.040 km2‑
Jumlah penduduk : 13.881.427
Kepadatan : 74/km2‑
Agama : Buddha, Islam, Kristen
Suku bangsa : Shan
Mata uang : Riel
Bahasa : Khmer, Perancis, Inggris
Lagu kebangsaan : Nokoreach
Kemerdekaan : 17 April tahun 1953
Potensi alam: Perkebunan
Pariwisata :Bangunan Seperti Ankor Wat, kebudayaan, dll.
Perdagangan :  Agrikultur masih menjadi andalan utama kehidupan ekonomi masyarakat terutama bagi masyarakat desa, selain itu bidang pariwisata dan tekstil juga menjadi bidang andalan dalam perekonomian di Kamboja.





Vietnam






Nama : Republik Sosialis Vietnam
Ibu kota: Hanoi
Luas wilayah : 331.689 km2
Jumlah penduduk : 85.238.000
Kepadatan : 253/km2
Agama :  Buddha Mahayana, Taoisme, Islam dan Konfusianisme
Suku bangsa : Shan
Mata uang : Dong
Bahasa : Vietnam
Lagu kebangsaan : Tien Quan Ca
Kemerdekaan :  2 September 1945
Potensi alam: Banyaknya gunung api dan lembah sungai menyebabkan kondisi tanahnya sangat subur sehigga sangat menunjang kegiatan di sektor agraris.
Di bidang pertanian Vietnam mampu menjadi lumbung beras di Asia Tenggara. Sementara itu hasil perkebunan meliputi tembakau, teh, kopi, dan karet. Sedangkan hasil pertambangan berupa minyak bumi, batubara, dan bijih besi.

Pariwisata : Alam di Vietnam sebenarnya menyediakan berbagai bentuk panorama yang indah, namun keberadaannya belum dapat dikelola secara optimal. Salah satu potensi budaya yang dikembangkan adalah wisata alam dan budaya yang memanfaatkan aliran Sungai Mekong. Wisata air ini sangat diminati wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.

Perdagangan : Komoditas ekspor utama Vietnam masih didominasi oleh pertanian, perkebunan, dan hasil tambang yang meliputi beras, karet, kopra, aneka kayu, minyak bumi, dan bijih besi. Sedangkan impor utama adalah bahan bakar, besi, baja, pupuk, obat-obatan, dan bahan kimia.




Brunei





Nama : Brunei Darussalam
Ibu kota: Bandar Seri Begawan
Luas wilayah : 5.765 km2
Jumlah penduduk : 381,371
Kepadatan : 66/km2
Agama : Islam, Hindu, Kristen, Buddha, kong Hu Cu
Suku bangsa : Melayu, sisanya adalah suku bangsa Cina, Kedayan, Kadazan, dan Dayak
Mata uang : Dolar Brunei
Bahasa : Melayu
Lagu kebangsaan : Allah Peliharakan Sultan
Kemerdekaan : 1 Januari 1984 (dari kekuasaan Inggris)
Potensi alam:  Kawasan daratan di Brunei didominasi ketampakan alam dataran rendah dengan sedikit perbukitan di bagian Timurnya.  Memiliki sumber daya alam minyak bumi dan gas alam yang sangat besar.  Di bidang pertanian, negara ini adalah penghasil kelapa, karet, dan kelapa sawit yang cukup besar.

Pariwisata : Bentuk wisata yang dikembangkan pemerintah Brunei Darussalam adalah wisata budaya, misalnya kehidupan masyarakatterapung di daerah yang disebut dengan Kota Air dan istana kesultanan Brunei yang dihiasi oleh lapisan emas di kubah utamanya.
Perdagangan : perdagangan minyak adalah industri utama di Brunei Darussalam. Selain itu, terdapat juga perdagangan gas alam. Penambangan minyak dan gas alam ini dilakukan di darat dan lepas pantai.





Indonesia




Nama : Republik Indonesia
Ibu kota: Jakarta
Luas wilayah : 1.904.569 km2
Jumlah penduduk : 230.472.833
Kepadatan : 124/km2
Agama : Mayoritas Islam, Kristen, Buddha, Tionghoa, Hindu
Suku bangsa : Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia
Mata uang : Rupiah
Bahasa : Indonesia
Lagu kebangsaan : Indonesia Raya
Kemerdekaan : 17 Agustus 1945
Potensi alam: Perkebunan, Perikanan, kehutanan dll.
Pariwisata :Budaya, Bangunan, Seni dll.
Perdagangan : Sawit, karet, tambang.









Laos






Nama : Republik Demokratik Rakyat Laos
Ibu kota: Vientiane
Luas wilayah : 236.800 km2
Jumlah penduduk : 6.217.141
Kepadatan : 26/km2
Agama : Mayoritas Buddha (50%) dan Tribal, agama-agama lain adalah Islam dan Kristen
Suku bangsa :  Lao (48%), Mon Khmer (25%), Thai (14%), Meo dan Yao (13%).
Mata uang : Kip
Bahasa : Laos (bahasa resmi), Palaungwa, dan Tai
Lagu kebangsaan : Sad Lao Tang Te Deum Ma’khun Sulu Sa You Nei Asie
Kemerdekaan : 19 Juli 1949 (dari penjajah Prancis)
Potensi alam:  Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki wilayah perairan laut.  Mempunyai lembah sungai yang subur sehingga banyak menghasilkan tanaman pertanian dan perkebunan, terutama padi, kopi, dan tembakau.  Memiliki sumber-sumber tambang mineral, seperti timah, tembaga, emas, dan perak. Wilayahnya didominasi perbukitan dan pegunungan yang tertutup hutan lebat, sehingga menghasilkan kayu sebagai salah satu komoditasnya.
Pariwisata : Potensi sumber daya alam yang ada di Laos belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk disajikan sebagai objek wisata. Oleh karena itu, pemerintah Laos cenderung mengembangkan wisata budayanya.
Pada perkembangannya, sejak tahun 1993, pemerintah Laos mencanangkan 21% dari wilayah negara sebagai Area Konservasi Keanekaragaman Hayati Nasional (National Biodiversity Conservation Area atau NBCA), yang mungkin akan dikembangkan menjadi sebuah taman nasional. Bila proyek ini berhasil, maka diperkirakan akan menjadi taman nasional terbaik dan terluas di Asia Tenggara.

Perdagangan : Negara Laos mengembangkan sektor perdagangan dengan komoditas ekspor utama berupa hasil pertanian (beras, tembakau, kopi), hasil hutan (kayu mentah, kayu olahan, dan berbagai jenis kerajinan), dan hasil tambang berupa timah. Sementara itu impor utama berupa kendaraan bermotor, mesinmesin, dan besi baja.

Timor Leste






Nama : Republika Democratika de Timor Leste
Ibu kota: Dilli
Luas wilayah :  ± 14.874 km²
Jumlah penduduk : ± 1.040.880 jiwa (2005)
Kepadatan : ± 69 jiwa/km²
Agama :  Katolik (90%), Kristen Protestan (5%), Islam (3%), dan sisanya Buddha, Hindu, serta aliran kepercayaan (2%)
Suku bangsa : campuran antara suku bangsa Melayu dan Papua
Mata uang : saat ini masih menggunakan Dolar Amerika dan Rupiah dalam perdagangan
Bahasa : Tetun (resmi), Portugis, dan Indonesia
Lagu kebangsaan : Pátria
Kemerdekaan : Diproklamasikan 28 November 1975 (dari Portugal) dan diakui 20 Mei 2002 setelah berada di bawah naungan Indonesia
Potensi alam: Mempunyai garis pantai yang cukup panjang dan wilayah perairan (laut) yang cukup luas.  Wilayah daratannya bervariasi, dari dataran pantai hingga pegunungan, namun mayoritas ketampakan alamnya berupa pegunungan.  Mempunyai banyak aliran sungai.  Mempunyai wilayah hutan yang cukup luas, terutama di kawasan pegunungan. Memiliki kekayaan barang-barang mineral, baik di daratan maupun di lautan.

Pariwisata :  Memiliki corak budaya yang khas.  Mempunyai objek wisata alam, terutama pantainya yang indah.  Telah memiliki berbagai fasilitas transportasi, seperti bandara, pelabuhan laut, dan jalan raya.

Perdagangan: Timor Leste merupakan negara yang relatif baru di dunia internasional. Oleh karena itu, peran perdagangannya juga masih terbatas. Untuk kondisi saat ini, Timor Leste masih cenderung pasif dalam perdagangan dunia. Komoditasnya masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan negaranya sendiri, bahkan masih mengimpor beberapa barang dalam pemenuhan kebutuhan dalam negerinya.
Bentuk perdagangan yang masih berkembang adalah perdagangan tradisional dengan para pelintas batas dari Indonesia.

Leave a Reply